Motor Matic Ngejedug? Ini Cara Simpel Biar Jalan Lagi Mulus!
solusisip.com – Motor matic jadi pilihan banyak orang karena praktis dan nyaman dipakai sehari-hari. Tapi kadang, pengendara menghadapi masalah yang cukup bikin risih: motor terasa tersendat-sendat atau “ngejedug” saat digas. Jangan panik dulu, Ler! Ternyata, masalah ini cukup umum dan bisa diatasi dengan langkah-langkah mudah yang sering direkomendasikan oleh bengkel langganan.
Bersihkan CVT Secara Berkala
Komponen CVT (Continuously Variable Transmission) adalah jantungnya motor matic. Kalau bagian ini kotor karena debu, pasir, atau sisa kampas, motor bisa terasa tidak responsif. Mekanik menyarankan untuk membersihkan CVT minimal setiap 8.000 – 10.000 km agar tarikan tetap mulus dan tidak tersendat.
Cek Kondisi Roller dan V-Belt
Roller dan V-belt yang aus juga bisa bikin motor matic tersendat saat akselerasi. Kalau sudah lama nggak diganti, biasanya tarikan motor terasa berat dan muncul bunyi aneh. Bengkel biasanya menyarankan penggantian roller dan V-belt setiap 20.000 km atau sesuai kondisi pemakaian.
Perhatikan Filter Udara
Filter udara yang kotor bikin suplai udara ke ruang bakar terganggu. Akibatnya, pembakaran jadi tidak sempurna dan motor bisa brebet atau tersendat. Bersihkan filter setiap 4.000 km dan ganti jika sudah terlalu kotor atau rusak.
Gunakan Bahan Bakar Berkualitas
Bensin dengan oktan rendah atau tercampur kotoran juga bisa bikin performa motor menurun. Gunakan bahan bakar yang direkomendasikan oleh pabrikan agar sistem pembakaran tetap optimal.
Servis Rutin Jangan Ditinggal
Yang paling penting: servis rutin! Kadang motor tersendat bukan karena kerusakan besar, tapi karena perawatan yang diabaikan. Bengkel biasanya akan mengecek semua komponen mulai dari busi, throttle body, sampai injektor. Dengan servis rutin, motor tetap dalam kondisi prima dan nyaman dikendarai.
Motor matic yang tersendat-sendat bisa bikin perjalanan jadi nggak nyaman. Tapi tenang aja, Ler, masalah ini bisa diatasi asal tahu penyebab dan cara penanganannya. Jangan tunggu sampai parah, lebih baik dicek sejak gejala awal. Ingat, merawat lebih murah daripada memperbaiki!