Belajar membedakan NFT dengan Cryptocurrency

Belajar membedakan NFT dengan Cryptocurrency

Kedatangan NFT di dunia kripto sekarang ini sedang terkenal. Data dari DappRadar memperlihatkan, pemasaran NFT capai US$10,7 miliar atau sekitaran Rp152 triliun pada kwartal III.

NFT atau Non Fungible Token ialah asset digital sebagai bukti pemilikan barang yang bisa diperoleh dengan mata uang kripto. Contoh NFT mencakup kreasi seni, clip video, musik, dan lain-lain dalam pola digital, seperti JPEG, PNG, MP4, dan sebagainya.

NFT memakai tehnologi blockchain yang serupa dengan cryptocurrency. Perbedaannya, NFT bukan mata uang. Kata “non fungible” memiliki arti tidak bisa dipertukarkan, hingga NFT memiliki sifat unik dan tidak bisa direplikasi atau ditukar dengan lainnya.

NFT mempunyai code analisis unik dan metadata yang membandingkannya keduanya. Berlainan dengan cryptocurrency, NFT tidak bisa diperjualbelikan atau diganti.

Mencuplik publisitas Massachusetts Institute of Technology dalam Csail.mit.edu, NFT ialah sisi dari blockchain. Saat beli NFT memakai mata uang kripto, konsumen bisa mengonfirmasi dalam blockchain pemilik tunggal dari asset digital itu.

Tidak ada yang bisa menggagalkan pemilikan seorang atas NFT atau membuat ulangi NFT yang serupa tepat. NFT seperti kartu koleksi unik yang bisa disaksikan siapapun. Tapi, cuman bisa dipunyai oleh seseorang di saat tertentu.

Walau asset digital yang dipunyai bisa direproduksi tanpa batasan, NFT yang dipunyai unik dan ditunjukkan lewat bukti pembelian dalam blockchain dengan mata uang kripto. Misalnya, CNN memberikan laporan sebuah twit oleh CEO Twitter, Jack Dorsey, dilelang sebagai NFT dan laris sebesar US$2,9 juta.

Siapa saja tentu bisa tangkap monitor dan simpan twit itu sebagai gambar. Tetapi, cuman Jack Dorsey yang bisa menjualnya sebagai NFT. Langkah kerja NFT agar dibeli harus lewat proses yang namanya minting.

Apa Itu Minting ?

Minting ialah proses mengganti file digital jadi koleksi kripto atau asset digital di blockchain. Proses ini membutuhkan marketplace sebagai faksi ke-3 atau agen minting. Misalkan, OpenSea, Mintable, atau Theta Turun.

Pemilik kreasi digital harus bayar ongkos basis supaya marketplace bisa memroses asset digital ke blockchain sebagai NFT. Ongkos itu dikenali dengan istilah “gas fee” atau “Gwei”.

Mencuplik Ethereum, NFT cuman bisa mempunyai satu pemilik pada sebuah waktu. Pemilikan diatur lewat uniqueID dan metadata yang tidak bisa direplikasi oleh token lain. Proses minting pada dasarnya mencakup tiga cara, yakni:

  1. Membuat block baru.
  2. Memverifikasi info.
  3. Merekam info ke blockchain

Menurut publisitas Maryville University, ada tiga elemen dalam NFT, yakni:

  1. Tiap NFT berlainan, hingga satu NFT tidak bisa gantikan lainnya.
  2. NFT bisa disalin, didownload, dan dibagi. Tapi, NFT asli dan bukti miliknya berada di blockchain. Tidak ada tempat yang lain bisa mendapati versus NFT yang sama.
  3. NFT bisa diverifikasi. Maknanya, ada data bersejarah yang diletakkan dalam blockchain untuk mengautentikasi pembikin dan pemilik asli NFT.

Contoh-contoh NFT mencakup:

  1. Seni.
  2. Gambar GIF.
  3. Video dan kejadian olahraga.
  4. Barang koleksi.
  5. Avatar virtual dan skin video game.
  6. Sepatu kets pendesain.
  7. Musik.

NFT vs Mata Uang Krypto

Mencuplik keterangan Andrew Ward, Ph. D, seorang profesor di Lehigh University, dalam situs Business.lehigh.edu, NFT berlainan dengan mata uang kripto. NFT ada dalam blockchain sebagai fasilitas untuk menulis, mengonfirmasi pemilikan, dan memberikan fasilitas transaksi bisnis atau perdagangan NFT itu.

Dan mata uang kripto ada di blockchain. Tetapi, mata uang kripto atau cryptocurrency tidak unik. Misalkan, mata uang kripto Bitcoin nilainya sama dengan Bitcoin yang lain. Seorang bisa beli Bitcoin selanjutnya menjualnya kembali karena nilainya sama.

NFT tidak mempunyai nilai sama, tiap asset unik dan tidak bisa diganti. Misalkan, ada dua video LeBron James di saat dan tempat yang serupa tetapi direkam oleh 2 orang berlainan. Ke-2 video itu menjadi NFT dengan nilai yang lain, bergantung siapakah yang merekam dan faktor lain dalam video, seperti pemikiran atau kualitas.

Kekhasan itu yang membuat NFT berlainan dengan mata uang kripto.

Membeli NFT

Ada tiga hal yang penting jadi perhatian untuk beli NFT, yakni:

  1. Tentukan marketplace yang diharapkan.
  2. Siapkan dompet digital untuk NFT.
  3. Tetapkan mata uang kripto yang hendak dipakai sebagai pembayaran. Mayoritas NFT diperjualbelikan memakai Ethereum.

Kelebihan NFT

Meringkas buku NFT For Beginner’s Guide To The World of Non-Fungible Tokens and Cryptoart, keunggulan NFT diterangkan seperti berikut.

  1. Eksklusivitas: Tiap NFT unik hingga kisah pemilikan terdaftar di blockchain secara terbatas dan tidak bisa direplikasi atau dipalsukan.
  2. Sangat jarang: Beberapa NFT sebagai kreasi seni digital yang sangat jarang, seperti video Nyan cat atau gambar pixel CryptoPunk 9998.
  3. Bisa dipindahkantangankan: NFT bisa ditransfer dari 1 pemilik ke pemilik yang lain.

Kedatangan NFT buka kesempatan besar di dunia seni digital. Ada tehnologi blockchain dalam perdagangan NFT sanggup hilangkan penipuan dan perampokan. Pemilik NFT memperoleh code untuk mengonfirmasi dan mengautentikasi kreasi seni yang dipunyai, dan code dan autentikasi untuk pastikan validitasnya.

Seseorang masih bisa membuat salinan dari kreasi seni digital asli. Tapi, cuman ada satu salinan asli yang benar oleh pemilik NFT. Tidak ada salinan yang lain bisa gantikan asset digital orisinal.

Pemilik NFT bisa jual asset digital kapan pun dan orisinalitas dari asset itu terjaga dalam tehnologi blockchain.