Pengertian Kartu Persediaan
Kartu persediaan adalah catatan yang dibuat untuk mengendalikan dan mengelola stok barang atau bahan pendukung produksi. Kartu persediaan juga dapat disebut dengan kartu kontrol persediaan. Kartu persediaan memberikan informasi berupa jumlah stok yang tersedia, jumlah barang yang masuk, dan barang yang keluar, serta informasi-informasi lain yang berkaitan dengan persediaan barang.
Kartu persediaan sangatlah penting dalam menjalankan perusahaan atau usaha karena dengan adanya kartu persediaan, perusahaan dapat mengontrol stok barang yang dimiliki agar tidak terjadi kekurangan stok maupun kelebihan stok. Selain itu, kartu persediaan juga membantu dalam menentukan waktu untuk melakukan pembelian barang baru serta mengetahui tingkat pemakaian barang pada suatu periode waktu tertentu.
Untuk membuat kartu persediaan, pertama-tama perlu menentukan jenis barang atau bahan yang akan dicatatkan dalam kartu persediaan. Setelah itu, tentukan satuan ukuran atau berat yang akan digunakan dalam pencatatan, seperti kg, pcs, m, atau lainnya. Kemudian, catat jumlah barang yang masuk dan keluar pada kartu persediaan secara berkala, serta catat tanggal dan keterangan lain yang diperlukan.
Dalam menjalankan bisnis, terkadang persediaan barang atau bahan pendukung produksi menjadi faktor yang paling penting. Melalui kartu persediaan, Anda dapat mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dan melakukan perencanaan pengadaan bahan atau barang secara lebih baik. Dengan begitu, kegiatan produksi produk akan lebih terkontrol dan efektif.
Jenis-jenis Kartu Persediaan
Kartu persediaan adalah alat yang digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengontrol persediaan barang. Dengan adanya kartu persediaan, perusahaan dapat mengetahui jumlah persediaan barang yang dimiliki, kapan barang masuk dan keluar, serta harga barang yang dibeli dan dijual. Ada beberapa jenis kartu persediaan yang biasa digunakan, antara lain:
1. Kartu Stok
Kartu stok merupakan jenis kartu persediaan yang paling umum digunakan. Kartu ini mencatat stok barang masuk dan stok barang keluar serta sisa stok yang tersedia. Dalam kartu stok, terdapat kolom-kolom untuk mencatat jumlah barang masuk, harga satuan barang, jumlah barang keluar, harga satuan barang keluar dan sisa stok yang tersedia.
2. Kartu Harga Pokok Penjualan (HPP)
Jika kartu stok hanya mencatat sisa stok yang tersisa, maka kartu HPP mencatat nilai stok yang tersisa. Kartu HPP akan merekam harga perolehan setiap kali barang masuk ke dalam gudang. Dan ketika barang keluar, maka nilai persediaan barang akan berkurang sebanding dengan harga perolehan. Dalam kartu HPP, terdapat kolom-kolom untuk mencatat nama barang, harga perolehan, keluar dan sisa stok barang. Penggunaan kartu HPP berguna untuk membantu menghitung harga pokok penjualan di masa yang akan datang.
3. Kartu Pergerakan Barang
Kartu pergerakan barang mencatat pergerakan barang secara detail. Dalam kartu ini, terdapat kolom-kolom untuk mencatat tanggal, kode barang, nama barang, jumlah barang masuk, harga satuan barang masuk dan harga satuan barang keluar. Kartu ini berguna untuk memantau pergerakan barang yang masuk dan keluar dari gudang, sehingga perusahaan dapat mengetahui kapan persediaan barang perlu diisi ulang.
4. Kartu Minimum-Maksimum
Kartu minimum-maksimum adalah kartu persediaan yang dilengkapi dengan batasan minimal dan maksimal jumlah barang di dalam gudang. Dalam kartu ini, terdapat kolom untuk mencatat nama barang, stok minimum, stok maksimum dan stok aktual. Jika stok aktual berada di bawah stok minimum, maka perusahaan harus segera memesan persediaan barang tambahan untuk menghindari kehabisan stok.
Fungsi Kartu Persediaan
Kartu persediaan merupakan alat yang sering digunakan dalam proses manajemen persediaan. Berikut beberapa fungsi dari kartu persediaan:
1. Mempermudah Pencatatan Persediaan
Dengan adanya kartu persediaan, pencatatan persediaan barang di sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan teratur. Setiap kali ada barang masuk atau keluar, dapat langsung dicatat pada kartu persediaan tersebut. Hal ini akan memudahkan pengelolaan persediaan yang ada dan meminimalisir kesalahan dalam pencatatan persediaan.
2. Memudahkan Pengambilan Keputusan Manajemen
Kartu persediaan dapat memberikan informasi yang cukup lengkap tentang persediaan yang tersedia dalam perusahaan. Dari informasi tersebut, manajemen dapat memutuskan apakah persediaan yang ada sudah cukup atau perlu ditambah lagi. Hal ini sangat penting, karena jika persediaan terlalu banyak maka dana perusahaan akan terjebak dalam persediaan dan jika persediaan terlalu sedikit akan menyebabkan keterlambatan penjualan dan kerugian perusahaan.
3. Mengevaluasi Kinerja
Dengan kartu persediaan, manajemen dapat mengevaluasi kinerja bagian persediaan dan menilai efisiensi proses pengelolaan persediaan tersebut. Dalam kartu persediaan terdapat catatan mengenai barang yang masuk dan keluar, sehingga dapat diketahui berapa jumlah persediaan minimum dan maksimum yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika kinerja bagian persediaan buruk, maka manajemen bisa melakukan perubahan dalam pengelolaan persediaan.
Dalam kesimpulannya, kartu persediaan memiliki fungsi yang sangat penting dalam manajemen persediaan sebuah perusahaan. Kartu persediaan mempermudah pencatatan persediaan, memudahkan pengambilan keputusan manajemen dan mengevaluasi kinerja bagian persediaan perusahaan.
Cara Membuat Kartu Persediaan
Kartu persediaan adalah sebuah sistem pencatatan yang digunakan untuk mengontrol barang yang tersedia di gudang atau toko. Adanya kartu persediaan dapat membantu bisnis dalam mengawasi hingga mengelola inventarisnya agar tidak mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan barang. Berikut ini adalah cara membuat kartu persediaan:
1. Tentukan format kartu persediaan
Sebelum mulai membuat kartu persediaan, tentukan terlebih dahulu format yang akan digunakan. Ada beberapa format yang dapat digunakan, seperti format manual atau menggunakan software excel. Pastikan format yang dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis.
2. Data barang yang ingin dimasukkan
Setelah format kartu persediaan ditentukan, selanjutnya masukkan data barang yang ingin dimasukkan. Pilihlah barang yang sering dibeli atau memiliki jumlah stok yang lebih cepat habis.
3. Mencatat barang masuk dan keluar
Setelah itu, lakukanlah pencatatan setiap kali ada barang masuk maupun keluar dari gudang atau toko. Buat dua kolom, satu untuk barang masuk dan satu lagi untuk barang keluar. Pada tiap kolom, tuliskan rincian barang, kuantitas, serta tanggal transaksi.
4. Perbaikan secara teratur
Pada tahap ini, pastikan untuk melakukan perbaikan kartu persediaan secara teratur dengan mengecek dan membandingkan antara data yang tercatat dan barang fisik yang ada di gudang atau toko. Jika terdapat ketidakcocokan, perbaiki dan sesuaikanlah data kartu persediaan tersebut.
5. Analisis kartu persediaan
Setelah beberapa waktu, gunakanlah data kartu persediaan yang telah tercatat untuk analisis. Misalnya, analisis kuantitas barang yang sering keluar atau periode tertentu dimana terjadi penjualan terbesar. Dengan begitu, bisa membuat bisnis mendapatkan gambaran yang jelas mengenai ketersediaan barang, mengoptimalkan pengeluaran serta meningkatkan efisiensi bisnis.
Dengan menggunakan kartu persediaan, bisnis bisa lebih mudah dalam mengelola inventaris. Selain itu, kartu persediaan juga bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai barang yang ada di gudang atau toko. Pastikan untuk membuat dan mengelola kartu persediaan secara rutin agar tidak terjadi masalah inventaris pada bisnis Anda.
Contoh Penggunaan Kartu Persediaan
Kartu Persediaan atau sering juga disebut dengan Stock Card memiliki fungsi yang penting. Kartu ini digunakan untuk mencatat data persediaan barang dan menyimpan informasi barang masuk dan keluar pada gudang atau toko. Dalam penggunaannya, ada beberapa contoh yang dapat menjadi acuan untuk memudahkan penggunaan kartu persediaan.
1. Mencatat Persediaan Barang
Langkah pertama dalam penggunaan kartu persediaan adalah mencatat setiap persediaan barang yang masuk maupun keluar dari gudang atau toko. Ini sangat penting untuk memberikan gambaran mengenai barang yang tersedia dan menentukan kapan saat yang tepat untuk melakukan pengadaan. Biasanya, data yang dicatat mencakup nama barang, tanggal masuk dan keluar, serta jumlah barang yang tersedia.
2. Menyusun Rencana Pembelian Barang
Dengan adanya kartu persediaan, kita dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk melakukan pembelian barang. Rencana pengadaan ini bisa disusun berdasarkan jumlah persediaan yang berkurang atau berdasarkan permintaan pelanggan. Selain itu, rencana pembelian barang juga memudahkan dalam mengatur biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli barang tersebut.
3. Memudahkan dalam Pengecekan Persediaan
Kartu persediaan juga memudahkan dalam pengecekan persediaan barang. Dengan memastikan setiap masuk dan keluar barang sudah tercatat, kita bisa menghitung jumlah persediaan barang yang tersedia dengan mudah. Selain itu, kartu persediaan juga meminimalisir risiko kehilangan barang atau kekurangan stock.
4. Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Persediaan
Dengan adanya kartu persediaan, pengelolaan persediaan barang menjadi lebih efisien. Kita dapat mengetahui kapan saat yang tepat untuk melakukan pengadaan, mengatur persediaan barang yang tersedia, serta menghindari biaya yang tidak perlu akibat pembelian barang yang terlalu banyak.
5. Mengurangi Biaya Operasional
Seiring dengan efisiensi pengelolaan persediaan, penggunaan kartu persediaan juga dapat membantu mengurangi biaya operasional. Dengan mengetahui saat yang tepat untuk melakukan pengadaan barang serta mengatur persediaan barang yang tersedia, kita dapat menghindari pembelian barang yang terlalu banyak yang menyebabkan biaya tambahan yang tidak diperlukan. Selain itu, dengan mengurangi risiko kehilangan barang atau kekurangan stock, biaya untuk melakukan pengadaan barang kembali menjadi lebih minim atau bahkan tidak diperlukan.