i

Harta Bos OpenSea Capai 31 Triliun

Harta Bos OpenSea Capai 31 Triliun – Bertambahnya reputasi non fungiable tokken (NFT) sudah mengantar dua pendiri marketplace NFT OpenSea masuk ke urutan orang paling kaya versus majalah Forbes.

Sesudah perputaran permodalan baru OpenSea yang dipublikasikan awalnya tahun ini, valuasi marketplace NFT ini naik jadi US$13,3 miliar atau bertambah US$1,5 miliar dari 6 bulan awalnya.

Dengan prediksi saham sejumlah 18,5% di OpenSea, dua pendiri perusahaan Devin Finzer dan Alex Atallah diprediksi mempunyai harta kekayaan masing-masing US$2,2 miliar atau sama dengan Rp 31,46 triliun (anggapan Rp 14.300/US$), seperti diambil dari Forbes, Selasa (18/1/2022).

Perjalanan OpenSea

Dibangun 4 tahun lalu, startup yang berbasiskan di New York City ialah pemain awalnya di pasar NFT yang dikeluarkan di awal tahun 2021. NFT ialah file computer yang dipakai untuk mencari pemilikan asset digital unik seperti seni, musik serta kartu olahraga virtual pada buku besar yang dikenali sebagai blockchain.

OpenSea menyebutkan dianya sebagai basis peer-to-peer di mana pemakai bisa membuat, beli, dan jual semua tipe NFT, perusahaan akan kenakan ongkos sejumlah 2,5% dari tiap pemasaran.

OpenSea sudah berkembang cepat sepanjang satu tahun paling akhir. Sampai Maret 2020, ada 4.000 pemakai aktif lakukan transaksi bisnis US$ 1,1 juta secara bulanan, aktivitas ini datangkan penghasilan bulanan US$28.000.

Pada 2021 keadaannya lebih bagus kembali. Pada Juli transaksi bisnis di OpenSea telah capai US$350 juta. Bulan selanjutnya transaksi bisnis tembus US$3,4 miliar dan hasilkan penghasilan sebesar US$85 juta dari komisi. Bulan kemarin OpenSea mengolah pemasaran lebih dari US$3,3 miliar, hasilkan penghasilan sebesar US$82,lima juta.

Pendiri OpenSea

Devin Finzer dan Alex Atallah, berumur sekitaran 30 tahun, cukup dekat dengan dunia tehnologi dan Startup. Devin Finzer sebagai CEO OpenSea dibesarkan di Bay Tempat (AS), belajar dalam Brown University dan bekerja sebagai insinyur piranti lunak di Pinterest. Di tahun 2015, dia membangun startup pertama kalinya, sebuah mesin perayap namanya Claimdog, saat sebelum menjualnya ke Kredit Karma satu tahun selanjutnya dalam jumlah yang tidak diutarakan.

Ada Alex Atallah sebagai Chief Technology Officer OpenSea terlahir di Colorado (AS). Alex Atallah sudah jadi pakar spreadsheet semenjak umur muda. Saat jadi mahasiswa di Stanford, ia bekerja di Palantir, menurut profile LinkedIn-nya, dan sesudah lulus bekerja di startup Silicon Valley, Zugata dan Whatsgoodly.

Pada Januari 2018, ke-2 nya bekerja bersama untuk akselerator startup Y Combinator dengan gagasan bayar pemakai kripto yang membagi hotspot Wi-Fi mereka. Tapi CryptoKitties-kucing virtual kartun yang disebut salah satunya contoh NFT paling awal-menangkap khayalan mereka. Finzer dan Atallah secara cepat berpindah untuk mengeluarkan OpenSea dan berpindah ke New York.

Semenjak awalnya, OpenSea sudah kumpulkan dana lebih dari US$420 juta dari investor, berdasar data dari PitchBook. OpenSea sekarang hadapi kompetisi yang bertambah, terhitung dari raksasa kripto Coinbase, yang di bulan Oktober umumkan gagasan untuk mengeluarkan marketplace NFT sendiri.

Kritikus menyebutkan ada kekuatan penipuan di dunia NFT. Bulan kemarin, sebuah galeri seni New York disampaikan mengeklaim jika NFT sebesar US$2,dua juta sudah diculik darinya dan tercatat di OpenSea.

“Misi kami ialah jadi tujuan untuk ekonomi digital terbuka baru ini untuk berkembang,” kata Finzer dalam sebuah pengakuan lewat e-mail.